MANUSIA
· Manusia adalah makhluk utama, diantara semua makhluk natural maupun supranatural, manusia memiliki jiwa bebas dan hakikat - hakikat yang mulia
· Manusia adalah kemauan bebas. kemauan dalam arti bahwa kemanusiaan telah masuk ke dalam rantai kausalitas sebagai sumber utama yang bebas (alam), sejarah dan masyarakat sepenuhnya bergantung, serta terus menerus melakukan campur tangan dan bertindak atas rangkaian deterministis ini. Dua determinasi eksistensial, kebebasan dan pilihan, telah memberinya suatu kualitas seperti Tuhan
· Manusia adalah makhluk yang sadar. Kesadaran yang dimaksud berarti bahwa melalui daya refleksi yang menakjubkan, manusia dapat memahami aktualitas dunia eksternal, menyingkap rahasia yang tersembunyi dari penglihatan, dan mampu menganalisis masing-masing realita dan peristiwa. Manusia tidak hanya tetap tinggal pada permukaan serba-indera dan akibat saja, tetapi mengamati apa yang ada di luar penginderaan dan menyimpulkan penyebab dari akibat. Dengan demikian manusia melewati batas penginderaannya dan memperpanjang ikatan waktunya sampai ke masa lampau dan masa yang akan datang, ke dalam waktu yang tidak didatangkannya secara objektif. Manusia mendapat pegangan yang benar, luas dan dalam atas lingkungannya sendiri
· Manusia adalah makhluk yang sadar diri. Ini memiliki arti bahwa manusia adalah satu-satunya makhluk hidup yang memiliki pengetahuan atas kehadirannya sendiri. Manusia mampu mempelajari, manganalisis, mengetahui dan menilai dirinya.
· Manusia adalah makhluk kreatif. Aspek kreatif tingkah lakunya ini memisahkan dirinya secara keseluruhan dari alam, dan menempatkannya di samping Tuhan. Hal ini menyebabkan manusia memiliki kekuatan ajaib/semu /quasi/miracolous yang memberinya kemampuan untuk melewati parameter alami dari eksistensi dirinya, memberinya perluasan dan kedalaman eksistensial yang tak terbatas, dan menempatkannya pada suatu posisi untuk menikmati apa yang belum diberikan alam.
· Manusia adalah makhluk idealis.ini berarti ia tidak pernah puas dengan apa yang ada dan dimilikinya, tetapi berjuang untuk mengubahnya menjadi apa yang seharusnya. Idealisme adalah faktor utama dalam pergerakan dan evolusi manusia. Idealisme tidak memberikan kesempatan untuk puas di dalam realita yang ada. Kekuatan inilah yang selalu memaksa manusia untuk merenung, menemukan, menyelidiki, mewujudkan, membuat dan mencipta dalam alam jasmaniah dan rohaniah.
· Manusia adalah makhluk moral. Di sinilah timbul pertanyaan penting tentang nilai. Nilai terdiri dari ikatan yang ada antara manusia dan setiap gejala, perilaku, perbuatan atau dimana suatu motif yang lebih tinggi daripada motif manfaat timbul. Ikatan ini mungkin dapat disebut ikatan suci, karena ia dihormati dan dipuja begitu rupa sehingga orang merasa rela untuk membaktikan atau mengorbankan kehidupan mereka demi ikatan ini
· Manusia adalah makhluk utama dalam dunia alami, mempunyai esensi uniknya sendiri, dan sebagai suatu penciptaan atau sebagai suatu gejala yang bersifat istimewa dan mulia. Manusia memiliki kemauan, ikut campur dalam alam yang independen, mempunyai kekuatan untuk memilih dan mempunyai andil dalam menciptakan gaya hidup melawan kehidupan alami. Kekuatan ini memberinya suatu keterlibatan dan tanggung jawab yang tidak akan punya arti kalau tidak dinyatakan dengan mengacu pada sistem nilai.
Terdapat beberapa penggolongan pada manusia yang dapat membedakan manusia satu dengan yang lainnya. Seperti jenis kelamin (Laki-laki atau Perempuan), usia, agama, sampai ciri-ciri fisiknya.
CINTA KASIH
Menurut kamus Umum Bahasa Indonesia karya W.J.S. Poerwadarminta, cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau (rasa) sayang (kepada), ataupun (rasa) sangat kasih atau sangat ketertarikan hatinya. Sedangkan kata kasih artinya perasaan saying atau cinta keoada atau menaruh rasa belas kasian. Dengan demikian arti cinta dan kasih hamper bersamaan, sehingga rasa kasih berkuat rasa cinta. Karena itu cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada .seseorang yang disertai belas kasihan,
Pengertian tentang cinta juga diungkapkan oleh Dr. Salito W. Sarwono dalam artikel yang berjudul Segitiga Cinta, bukan cinta segitiga. Dikatakan bahwa cinta yang ideal memiliki 3 unsur yaitu keterikatan, keintiman, kemesraan :
· Keterikatan yaitu adanya perasaan untuk hanya bersama orang yang dicintai, segala prioritas hanya untuk dia.
· Keintiman yaitu adanya kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkan bahwa tidak ada jarak lagi, sehingga panggilan formal digantikan dengan sekedar memanggil nama, atau sebutan lain seperti lain seperti sayang, makan/minum dari satu piring/cangkir, tidak saling menyimpan rahasia, dst.
· Kemesraan yaitu rasa ingin membelai atau dibelai, rasa kengen apabila jauh atau lama tidak bertemu, ucapan-ucapan yang mengatakan sayang, saling mencium, merangkul, dsb.
Cinta tingkat tinggi adalah cinta kepada Allah, Rasulullah dan berjihad di jalan Allah. Cinta tingkat menengahh adalah cinta kepada orang tua, anak, saudara, istri/suami dan kerabat. Cinta tingkat terendah adalah cint yang lebih mengutamakan cinta keluarga, kerabat, harta, dan tempat tinggal.
Cinta memiliki bermacam-macam golongan seperti cinta kepada diri sendiri, cinta kepada sesama, cinta seksual, cinta kepada rasul, cinta kepada Allah, dll.