Pengorganisasian Struktur Manajemen
A.
Definisi Pengorganisasian
Davis
mendefinisikan bahwa organisasi harus mengandung kerja sama individu, terdapat
pemimpin dan mempunyai tujuan yang sama, sementara itu, Daft mendefinisikan
pengertian organisasi dari sudut pandang modern. Menurutnya organisasi adalah
suatu kesatuan sosial dari sekelompok individu yang saling berinteraksi menurut
suatu pola yang terstruktur dengan cara tertentu sehingga setiap anggota
organisasi mempunyai tugas dan fungsinya masing-masing, dan sebagai kesatuan
mempunyai tujuan tertentu dan juga mempunyai batas-batas jelas sehingga
organisasi dapat dipisahkan secara tegas dari lingkungannya.
B.
Definisi Struktur Organisasi
Struktur organisasi
mendefinisikan cara tugas pekerjaan dibagi, dikelompokkan, dan dikoordinasikan
secara formal. Struktur organisasi juga dapat di definisikan suatu
keputusan yang diambil oleh organisasi itu sendiri berdasakan situasi, kondisi
dan kebutuhan organisasi. Struktur suatu organisasi menggambarkan bagaimana organisasi
itu mengatur dirinya sendiri, bagaimana mengatur hubungan antar orang dan antar
kelompok. Struktur suatu organisasi ada kaitannya dengan tujuan, sebab struktur
organisasi itu adalah cara organisasi itu mengatur dirinya untuk bisa mencapai
tujuan yang ingin dicapainya.
C. Pengorganisasian
sebagia fungsi manajemen
Pengorganisasian
(organizing) dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi
kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam
melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan
tugas yang telah dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan
cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus
mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang
bertanggung jawab atas tugas tersebut, dan pada tingkatan mana keputusan harus
diambil.
Actuating dalam Manajemen
A. Definisi
Actuating
Actuating adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota
kelompok berusaha untuk mencapai sasaran yang sesuai dengan perencanaan
manejerial dan usaha-usaha organisasi. Jadi actuating
artinya menggerakkan orang-orang agar mau bekerja dengan sendirinya atau dengan
kesadaran secara bersama-sama untuk mencapai tujuan dikehendaki secara efektif.
Dalam hal ini yang dibutuhka adalah kepemimpinan. Actuating adalah Pelaksanaan untuk bekerja. Untuk melaksanakan
secara fisik kegiatan dari aktivitas tesebut, maka manajer mengambil
tindakan-tindakannya kearah itu.
B. Pentingnya
Actuating
Hal yang penting untuk
diperhatikan dalam penggerakan (actuating)
ini adalah bahwa seorang karyawan akan termotivasi untuk mengerjakan sesuatu
jika : (1) merasa yakin akan mampu mengerjakan, (2) yakin bahwa pekerjaan
tersebut memberikan manfaat bagi dirinya, (3) tidak sedang dibebani oleh
problem pribadi atau tugas lain yang lebih penting, atau mendesak, (4) tugas
tersebut merupakan kepercayaan bagi yang bersangkutan dan (5) hubungan antar
teman dalam organisasi tersebut harmonis.
C.
Prinsip Actuating
Menurut Kurniawan prinsip actuating adalah:
1. Memperlakukan pegawai dengan baik.
2. Mendorong pertumbuhan dan perkembangan manusia.
3. Menanamkan pada manusia keinginan untuk melebihi.
4. Menghargai hasil yang baik dan sempurna.
5. Mengusahakan adanya keadilan tanpa pilih kasih.
6. Memberikan kesempatan yang tepat dan bantuan yang cukup.
7. Memberikan dorongan untuk mengembangkan potensi dirinya.
Mengendalikan Fungsi
Manajemen
A.
Definisi Mengendalikan (Controlling)
Pengendalian (Controlling) adalah salah satu fungsi
manajerial seperti perencanaan, pengorganisasian, pengarahan. Pengendalian
merupakan adalah fungsi penting karena membantu untuk memeriksa kesalahan dan
mengambil tindakan korektif sehingga penyimpangan dari standar diminimalkan dan
menyatakan tujuan organisasi dicapai dengan cara yang diinginkan.
B.
Langkah-Langkah dalam Controlling
1. Menilai kinerja dan Hasil Kegiatan
Bisa melalui pengamatan individu, laporan statisik, laporan
lisan dan tulis.
2. Membandingkan hasil kerja dengan rencana awal atau standart
kerja
Perbandingan terhadap budgest, standart atau tujuan program
kerja
3. Aksi manajerial untuk mengoreksi penyimpangan atau standart
yang tdak tercapai
a. Immediate corrective
action
Mengoreksi problema sesegera mungkin agar kinerja kembali ke
jalurnya yang benar.
b. Basic corrective action
Menentukan bagaimana dan kenapa kinerja tersebut bisa buruk dan
mencari tau suber penyimpangannya.
c. Revising the standart
Menyelaraskan kualitas standart kinerja dengan kondisi sekarang
atau bisa dicapai secara realistik dan maksimal dimasa mendatang.
C.
Tipe-Tipe Controlling
1. Feedforward control
Kontrol untuk mencegah problem yang memungkinkan terjadi
(Antisipasi).
2. Concurrent control
Kontrol yang dilakukan seketika tatkala aktivitas sedang
dilakukan
3. Feedback control
Kontrol yang dilakukan setelah aktivitas selesai dikerjakan
a. Adanya bukti perencanaan yang efektif (sebagai standart
kerja)
b. Adanya informasi motivasional buat kerja
D.
Kontrol Proses Manajemen
1. Pengawasan pendahulu (feeforward
control, streering controsl)
Dirancang untuk mengantisipasi penyimpangan standart dan
memungkinkan koreksi dibuat sebelum kegiatan terselenggara.
2. Pengawasan Concurrent (Concurrent
Control)
Yaitu pengawasan “Ya-Tidak”, dimana suatu aspek dari prosedur
harus memenuhi syarat yang ditentukan sebelum kegiatan dilakukan guna menjamin
ketepatan pelaksanaan kegiatan.
3. Pengawasan Umpan-Balik (Feedback
Control, Past-Action Control)
Yaitu mengukur hasil suatu kegiatan yang telah dilaksanakan,
guna mengatur penyimpangan yang mungkin terjadi atau tidak sesuai dengan
standart.
Sumber: