I. 1. Apa itu Manajemen?
Dalam
mengartikan dan mendefinisikan manajemen ada berbagai ragam, ada yang
mengartikan dengan ketatalaksanaan, manajemen, manajemen pengurusan, dan lain
sebagainya.
Manajemen adalah
proses mengkoordinasi dan mengintegrasikan kegiatan-kegiatan kerja agar
diselesaikan secara efisein dan efektif dengan dan melalui orang lain. Proses
menggambarkan fungsi-fungsi yang berjaln terus atau kegiatan-kegiatan utama
yang dilakukan oleh para manajer. Fungsi-fungsi ini lazimnya disebut merancang,
mengorganisasi, memimpin, dan mengendalikan.
Manajemen
sebagai suatu proses, melihat bagaimana cara orang untuk mencapai suatu tujuan
yang telah ditetapkan terlebih dahlu. Pengertian manajemen sebagai suatu proses
dapat dilihat dari pengertian menurut:
a. Encylopedia of The Social Science, yaitu
suatu proses dimana pelaksaan suatu tujuan tertentu dilaksanakan dan diawasi.
b. Haiman, manajemen yaitu fungsi untuk
mencapai suatu tujuan melalui kegiatan orang lain, mengawasi usha-usaha yang
dilakukan individu untuk mencapai tujuan.
c. Georgy R. Terry, yaitu cara pencapaian
tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu dengan melalui kegiatan orang
lain.
Dari definisi di
atas dapat ditarik kesimpulan bahwa manajemen yaitu koordinasi semua sumber
daya melalui proses perencanaan, pengorganisasian, penetapan tenaga kerja,
pengarahan, dan pengawasan untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan
terlebih dahulu.
2. Jenis-Jenis Manajemen
a.
Manajemen Sumber Daya Manusia adalah penerapan manajemen berdasarkan fungsinya
untuk memperoleh sumber daya manusia yang terbaik dari bisnis yang kita
jalankan dan bagimana sumber daya manusia yang terbaik tersebut dapat
dipelihara dan tetap berkerja bersama dengan kualiatas pekerja yang senantiasa
konstan atau bertambah.
b.
Manajemen Pemasaran adalah kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yang pada
intinya berusaha untuk mengidentifikasi apa sesungguhnya yang dibutuhkan oleh
konsumen, dana bagaimana cara pemenuhannya dapay diwujudkan.
c.
Manajemen Produksi adalah penerapan manajemen berdasarkan fungsinya untuk
menghasilkan produk yang sesuai dengan standar yang ditetapkan berdasarkan
keinginan konsumen, dengan teknik produksi yang seefisien mungkin, dari mulai
pilihan lokasi produksi hingga produk akhir yang dihasilkan dalam proses
produksi.
d.
Manajemen Keuangan adalah kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yang pada
intinya berusaha untuk memastikan bahwa kegiatan bisnia yang dilakukan mampu
mencapai tujuannya secara ekonomis yaitu diukur berdasarkan profit.
e.
Manajemen Informasi adalah kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yang pada
intinya berusaha memastikan bahwa bisnis yang dijalankan tetap mampu untuk
terus bertahan dengan jangka panjang.
f.
Manajeman Stratei, secara sederhana manajemen dapat diartikan sebagai
perencanaan, pengorganisasian, pergerakan, pengawasan dalam rangka pengambilan
keputusan.
g.
Manajemen Operasi adalah area bisnis yang berfokus pada proses produksi barang
dan jasa, serta memastikan operasi bisnis berlangsung secara efektif dan
efesien.
3. Apa itu Kepemimpinan?
Beberapa
pendapat tentang “Kepemimpinan” dapat diungkaapkan dari definisi-definisi
sebagai berikut:
Menurut Stoner
kepemimpinan adalah sebagai proses mengarahkan dan mempengaruhi kegiatan yang berhubungan
dengan tugas. Ada tiga implikasi penting: Pertama, kepemimpinan melibatkan
orang lain (bawahan atau pengikut), kwalitas seorang pemimpin ditentukan oleh
bawahan dalam menerima pengarahan dari pemimpin. Kedua, kepemimpinan merupakan
pembagian kekuasaan yang tidak seimbang diantara para pemimpin dan anggota
kelompok. Pemimpin mempunyai wewenang untuk mengarahkan beberapa dari kegiatan
anggota kelompok dan sebaliknya bahwa anggota kelompok atau bawahan secara
tidak langsung mengarahkan kegiatan pemimpin. Ketiga, kepimpinan disamping
dapat mempengaruhi bawahan juga mempunyai pengaruh. Dengan kata lain seorang
pemimpin tidak dapat mengataka kepada bawahan apa yang harus di kerjakan tapi
juga mempengaruhi bagaimana bawahan melaksanakan perintah pemimpin.
Kepemimpinan
adalah kemampuan untuk mempengaruhi sebuah kelompok menuju tercapainya
tujuan-tujuan. Kepemimpinan, seperti halnya motivasi merupakan topik perilaku
organisasi lain yang sangat banyak di teliti. Dan praktis semua riset telah diarahkan untuk menjawab
pertanyaan, “Apa itu seorang pemimpin yang efektif?” Dengan jelas kita dapat
melihat suatu evolusi mengenai proses kepemimpinan dalam berbagai teori yang
diusulkan untuk memahami dan menjelaskan.
Kepemimpinan
memusatkan perhatian pada mengidentifikasi ciri-ciri khusus yang barangkali
dapat digunakan untuk membedakan pemimpin dengan yang bukan pemimpin. Para
peniliti tidak mampu mengidentifikasi ciri-ciri tertentu yang senantiasa
membedakan para pemimpin sehingga sebagai gantinya mereka mulai memeriksa
interaksi para pemimpin dengan para pengikut untuk menentukan apakah ada gaya
perilaku tertentu yang mencirikan pemimpin efektif. Teori-teori perilaku ini
juga terbukti buntu sebab mereka gagal menyadari perbedaan-perbedaan situasi.
II. PERENCANAAN DAN
PENETAPAN MANAJEMEN
1. Pengertian
Perencanaan
Merencanakan menyangkut merumuskan sasaran atau
tujuan organisasi tersebut, menetapkan strategi menyeluruh untuk mencapai
tujuan ini, dan menyusun hierarki lengkap rencana-rencana untuk
mengintegrasikan dan mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan. Perencanaan itu
sekaligus menyangkut tujuan (apa yang harus dikerjakan) dan sarana-sarana
(bagaimana harus dilakukan).
Perencanaan dapat dirumuskan lebih lanjut dipandang
dari segi apakah formal atau informal. Semua menajer melakukan perencanaan,
tetapi perencanaan itu boleh jadi hanya tidak resmi. Dalam perencaan tidak
resmi itu, tak ada apa pun yang ditulis, dan sedikit atau tidak ada penyampaian
sasaran-sasaran kepada orang-orang lain di organisasi itu. Ini melukiskan
bagaimana perencanaan itu dilakukan di banyak peruusahaan kecil; pemilik
menajernya mempunyai suatu visi kearah mana ia ingin pergi dan bagaimana sampai
ke situ. Perencanaan itu bersifat umum dan tidak mempunyai kelanjutan. Tentu
saja, perencanaan tk resmi ada pula di sejumlah organisasi besar, dan sejumlah
perusahaan kecil memiliki rencana-rencana formal yang amat canggih.
Dalam buku ini kami menggunakan istilah merencanakan, yang kami maksudkan adalah
perencanaan formal. Sasaran-sasaran
terperinci dirumuskan dan mencakup periode bertahun-tahun. Sasaran-sasaran ini
ditulis dan diumumkan kepada anggota-anggota organisasi. Akhirnya, terdapat
program-program tindakan terperinci untuk mencapai sasaran-sasaran ini;
artinya, pra manajer dengan jelas merumuskan jalan yang ingin mereka tempuh
untuk membawa organisasi tersebut dari tempatnya sekarang ini sampai ke tempat
yang dikehendaki.
2.
Manfaat Perencanaan
a. Mengarah pada tindakan yang bertujuan.
b. Menghindari kesalahan atau resiko.
c. Memungkinkan pendelegasian tugas (kekuasaan).
d. Memungkinkan koordinasi.
e. Metode yang digunakan bisa lebih baik.
f. Bisa berhemat atau ekonomis data.
g. Bisa menghemat tenaga manajemen.
h. Sebagai dasar untuk pengendalian.
3.
Jenis Perencanaan dalam Organisasi
a. Rencana Strategi lawan Rencana Operasional
Rencana strategi adalah rencana-rencana yang berlaku
bagi seluruh organisasi, menentukan sasaran umum organisasi tersebut, dan
berusaha menempatan organisasi tersebut dalam lingkungannya.
Rencana operasional adalah rencana yang menetapkan
rincian tentang cara mencapai keseluruhan tujuan organisasi.
Perbedaan rencna organisasi dengan rencana
operasinal memiliki 3 perbedaan yang telah diidentifikasi, yaitu: kerrangka
waktu, jangkauan, dan apa rencana-rencana itu mencantumkan serangkaian sasaran
organisasi yang telah diketahui. Rencana-rencana operasioanl cenderung meliputi
periode waktu yang pendek. Misalnya rencana bulanan, mingguan, dan harian
sebuah perusahaan hamper senantiasa bersifat operasioanl. Rencana-rencana strategis
cenderung mencakup periode waktu yang lama lazimnya tiga tahun atau lebih.
Rencana-rencana itu juga mencakup sudut pandang yang lebih luas dan kurang
menangani wilayah-wilayah khusus. Pada akhirnya, rencana strategis mencakup
perumusan sasaran, sementara rencana operasional mengasumsikan adanya sasaran.
Rencana operasional merumuskan cara-cara untuk mencapai sasaran-sasaran
tersebut.
b. Rencana Jangka Pendek lawan Rencana Jangka
Panjang
Rencana jangka panjang adalah rencana dengan
karangka waktu yang di atas tiga tahun.
Rencana jangka pendek adalah rencana yang mencakup
satu tahun atau kurang.
c. Rencana yang Mengarahkan (Directional) lawan Rencana Khusus (Specific)
Rencana-rencana khusus mempunyai sasaran-sasaran
yang dirumuskan dengan jelas. Tidak ada ambigus, tidak ada kesalahpahaman.
Namun, rencana khusus mempunyai kekurangan. Rencana-rencana semacam itu
membutuhkan kejelasan dan suatu kemampuan meramal yang sering kali tidak ada.
Apabila ketidakpastian tinggi dan manajemen harus fleksibel untuk menanggapi
perubahan-perubahan yang tak terduga, maka orang lebih suka menggunakan rencana
yang mengarahkan.
Rencana direksioanal (yang mengarah)
mengidentifiikasikan garis-garis pedoman umum. Rencana-rencana itu memberikan
focus tapi tidak mengunci para manajer ke dalam sasaran-sasaran khusus atau
rangkaian-rangkaian tindakan.
Referensi:
Widjaja,
Amin. 1993. Suatu Pengantar Manajemen.
Jakarta: Rineka cipta.
Schermerhom,
Jr, J. 1998. Manajemen. Yogyakarta:
Andi Yogyakarta.
Robbins,
S dan Coulter, M. 2004. Manajemen Jilid 2.
Jakarta: Indeks.
Leavitt,
Harold J. 1992. Psikologi Mannajemen.
Jakarta: Erlangga.
Robbins,
S dan Coulter, M. 2004. Manajemen Jilid 1.
Jakarta: Indeks.
Sastrodiningrat,
S. 1999. Kapita Selekta Manajemen &
Kepemimpinan. Jakarta: IMD-HILL-CO.
Abdul
Mukhyi, M dan Saputru, I. 1995. Pengantar
Manajemen Umum. Jakarta: Gunadarma.
Arsyad,
L. 1993. Pengantar Perencanaan Ekonomi.
Yogyakarta: Media Widya Mandala.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar